Selasa, 14 Oktober 2008

Khutbah Jum'at

AGAMA ADALAH NASIHAT.


Assalamualaikum Wr.Wb.

Dalam kesempatan ini khatib mengajak, khususnya kepada diri khatib sendiri dan kepada seluruh jamaah sholat jumat yang dimuliakan Allah SWT, marilah kita meningkatkan ketakwaan kita kepada Allah SWT. Selanjutnya, perkenankanlah khatib menyampaikan materi khutbah jumat kali ini yang diberi judul : Agama adalah nasihat. Dalam kesempatan ini khatib mengajak, khususnya kepada diri khatib sendiri dan kepada seluruh jamaah sholat jumat yang dimuliakan Allah SWT, marilah kita meningkatkan ketakwaan kita kepada Allah SWT. Selanjutnya, perkenankanlah khatib menyampaikan materi khutbah jumat kali ini yang diberi judul : Agama adalah nasihat. Jamaah sholat jumat yang dimuliakan Allah SWT.
Dalam sebuah hadis yang diriwayatkan Buchari-Muslim disebutkan :
“Nabi Muhammad SAW bersabda : Agama itu adalah nasihat. Kami (maksudnya para sahabat nabi) bertanya : Bagi siapa ? Beliau Nabi Muhammad SAW menjawab : Bagi Allah, KitabNya, RasulNya, Pemimpin-pemimpin Umat Islam dan Umat Islam pada umumnya”.
Jamaah sholat Jumat yang berbahagia,
Kalau kita simak dan pelajari hadis ini, akan ditemukan padanya beberapa pelajaran penting. Diantaranya bahwa hadis ini mengajarkan kepada kita bahwa nasihat bukanlah hanya sebatas wejangan, bukanlah sebatas himbauan, tetapi nasihat memiliki makna yang sangat luas, memiliki makna yang sangat dalam.
Ketika Rasululullah SAW memberikan pernyataan di hadapan para sahabat, bahwa agama adalah nasihat. Sepertinya para sahabat keberatan. Kenapa? Karena agama itu sesuatu yang agung, agama itu sesuatu yang paling sempurna, mengapa Rasulullah SAW mengatakan agama itu hanyalah nasihat?. Rupanya hal ini kurang diterima atau kurang dimengerti oleh sebagian para sahabat, sehingga muncul pertanyaan dari sebagian para sahabat : Nasihat bagi siapa ?Kemudian Rasulullah menjawabnya bahwa agama adalah nasihat bagi Allah, bagi RasulNya, bagi KitabNya, bagi Pemimpin-pemimpin Umat Islam dan bagi Umat Islam pada umumnya.
Sekali lagi bahwa pernyataan ini menunjukkan betapa luas dan dalamnya makna dari nasihat itu. Kata nasihat dalam bahasa Arab berasal dari akar kata AN-NUSHHU dan AN-NUSHHU maknanya adalah AL-KHULUSH. AL-KHULUSH ini merupakan kata yang cukup akrab bagi telinga kita yang kemudian kita sebut ikhlash. Apa makna AN-NUSHHU, AL-KHULUSH ? AN-NUSHU, AL-KHULUSH memiliki makna :
1. meluruskan yang bengkok
2. menjelaskan yang buram
3. memperjernihkan sesuatu yang keruh.
Jamah Sholat Jumat Yang terhormat,
Maka nasihat yang dimaksud oleh Rasulullah SAW, tidaklah sebatas wejangan, tetapi dia adalah meluruskan yang bengkok, menjelaskan yang buram, menjernihkan sesuatu yang keruh. Itulah yang disebut dengan nasihat.
Maka jawaban Rasulullah SAW tadi, ketika ditanya oleh para sahabat : nasihat itu bagi Allah, maka kemudian bukan berarti kita menunjuki Allah atau kita memberikan nasihat kepada Allah, tetapi sesungguhnya berarti meluruskan hati /iman kita kepada Allah, menguatkan dan mengokohkan keyakinan bahwa ALLAH SWT sebagai Tuhan yang pantas dan selayaknya disembah. ALLAH SWT adalah Tuhan yang hanya kepadaNya kita bersujud, tunduk dan patuh. Itulah yang dimaksud dengan nasihat bagi Allah.
Jamaah sholat Jumat yang dirahmati Allah SWT
Nasihat bagi kitabnya, bukanlah kemudian kita buka Al Quran dan kita tunjuk-tunjuk al Quran tersebut, kita nasihati Al Quran, tetapi maksudnya bagaimana kita bisa melaksanakan kewajiban kita terhadap al Quran yaitu mulai dari membacanya, menghafalnya, menghayatinya, mengamalkannya kemudian mengajarkannya kepada orang lain serta membelanya dari penghinaan orang terhadap Al Quran.
Jamaah sholat jumat yang mulia,
Nasihat bagi rasulNya artinya adalah bahwa kita harus mengokohkan dan menguatkan keimanan kita tentang nubuwah (kenabian) Muhammad SAW, mendorong dan memotivasi kita untuk mempelajari dan memahamii sirah nabawiyah (sejarah hidup beliau), kemudian kita juga memiliki komitmen untuk selalu ittiba (mengikuti seluruh jejak langkahnya), untuk selalu menjadi pencinta, pengamal dan pembela sunnahnya.


Hadirin sidang Jumat yang dimuliakan Allah SWT
Itulah yang dimaksud dengan nasihat bagi Allah, bagi KitabNya dan bagi RasulNya . Selanjutnya apa makna nasihat bagi para pemimpin umat Islam? Karena makna nasihat itu bukan hanya sebagai himbauan / wejangan, tentu ini mimiliki makna yang sangat dalam. Berarti ketika kita ingin memberikan nasihat kepada para pemimpin, kita dahulukan nasihat itu pada diri kita. Kita luruskan diri kita ketika mencari dan mengangkat pemimpin. Ketika memilih para wakil kita di legislatif, ketika memilih pemimpin eksekutif yakni memilih pasangan presiden dan wakil presiden secara langsung, pilihan kita ini harus kita luruskan.
Kita tidak boleh memilih seseorang sebagai pemimpin karena mereka di masyarakat terkenal, kita tidak boleh memilih pemimpin hanya dikarenakan kepopulernya, sama sekali tidak ! Kita pun tidak boleh memilih pemimpin yang karena mereka itu memiliki banyak uang dan fasilitas !
Kita harus memilih pemimpin yang kita yakin bahwa pemimpin itu amanah, dia akan bersikap jujur, dan ketika mereka berkuasa bukannya memperkaya diri mereka sendiri, keluarga dan kelompoknya. Tetapi kita memilih pemimpin yang semata-mata akan menjadi pelayan masyarakat. Seluruh hidupnya diabdikan untuk memelihara, mengurus, menyelesaikan berbagai problem yang menimpa masyarakat. Maka menentukan pilihan siapa pemimpin kita itu, sesungguhnya adalah salah satu bentuk nasihat bagi para pemimpin kita.
Dan kemudian apabila kita benar dalam memilih, baik di legislatif maupun eksekutif, sehingga wakil rakyat dan eksekutif menjadi jujur, berpikir untuk mensejahterakan rakyatnya, maka sesungguhnya ini memudahkan kita untuk melaksanakan tugas berikutnya dalam rangka melaksanakan nasihat bagi pemimpin. Ketika kita, ketika rakyat, menyampaikan salah satu bentuk nasihat bagi pemimpin, menyampaikan kritik kepada pemimpin yang menyimpang, kemudian kita luruskan, kalau pemimpinnya adalah orang yang beriman, adil, jujur dan amanah, dia akan membukakan kran untuk terjadinya kritik itu. Dia tidak akan menghalangi demo, tidak akan menghalangi orang yang akan menyatakan pendapat yang berbeda.
Kalau dia beriman, tentu akan mendengar nasihat itu dan akan meluruskan kekeliruan yang dia lakukan setelah diberikan nasihat. Berarti kritik kita kepada pemimpin, kritik rakyat kepada pemimpin, akan menjadi efektif kalau kemudian pemimpin yang kita angkat itu pemimpin yang benar !!! dan sebaliknya kalau kemudian kita asal saja memilih pemimpin, maka kemudian kesulitan akan kita alami, ketika kita, ketika rakyat tidak dapat memberikan nasihatnya. Boleh jadi rakyat dilarang mengkritik para pemimpin, dan boleh jadi sebuah sindiranpun dianggap sebagai perbuatan subversip. Inilah yang akan kita dapat apabila kita salah dalam memilih pemimpin. Oleh karena itu, maka memilih pemimpin yang benar dengan hati nurani, dengan kriteria yang jelas, akan mengakibatkan kebaikan kita, dan sekaligus sebagai bentuk nasihat bagi kita semuanya.
Dan yang terakhir, hadirin sidang jumat yang dimuliakan Allah bahwa agama adalah nasihat bagi masyarakat muslimin secara keseluruhan. Ini artinya bahwa kita harus mempunyai kepedulian kepada sesama kita. Kita tidak boleh membiarkan kemaksiatan merajalela. Kita tidak boleh membiarkan moralitas amburadul di tengah-tengah masyarakat. Kita harus ikut mengontrol yang terjadi di masyarakat, mulai dari media massa, pendidikan, ekonomi, seni dan budaya dan sebagainya.
Tetapi sekali lagi makna nasihat yang diungkapkan Rasulullah begitu dalam. Kita tidak hanya sibuk menulis surat pembaca, menelpon media massa, berdemo, membuat brosur, memasang spanduk anti narkoba dan sebagainya. Tetapi bagaimana kita pun meluruskan masing-masing diri pribadi kita. Ketika kita memperbaiki keadaan masyarakat, maka kita berkewajiban memperbaiki diri sendiri terlebih dahulu. Sebagaimana Allah SWT berfirman :
“Sesungguhnya Allah tidak akan merubah suatu kaum, kecuali kaum itu merubah dirinya sendiri.” (Al Quran Surat ayat )
Oleh karena itu nasihat kepada kaum muslimin adalah dengan terlebih dahulu memperbaiki diri kita dari sekarang, memulai dari yang kecil dan sederhana, dari yang bisa kita lakukan. Dengan demikian, kalau kita memberikan nasihat kepada masyarakat, memberikan kritik-kritik, himbauan dan wejangan insya Allah akan didengar, karena apa yang kita suruh kepada mereka untuk mengerjakan memang sudah kita lakukan, dan apa yang kita larang kepada mereka, memang kita sudah menjauhinya.
Hadirin sidang jumat yang dimuliakan Allah SWT, akhirnya marilah kita memohon kepada Allah SWT agar Dia tetap memberikan hidayahNya kepada kita untuk tetap istiqomah di dalam jalanNya, agar kita bisa menjadikan agama yang kita anut ini menjadi nasihat bagi Allah, RasulNya, kitabNya, bagi para pemimpin kaum muslimin serta bagi kaum muslimin pada umumnya, amin.

1 komentar:

Budi Susilo mengatakan...

Kutbahnya cukup bagus tetapi akan lebih bagus bila diperkuat dalil dari Alqur'an dan Hadits y6ang shohih.